Sel apokrin adalah jenis sel kelenjar ditemukan di area tubuh tertentu, terutama di kulit. Di bawah mikroskop, sel apokrin berukuran besar dan bulat dengan pusat yang terlihat nukleolus (struktur kecil di dalam inti). Milik mereka sitoplasma, bahan yang mengelilingi inti, sering terlihat berwarna merah muda cerah pada hematoksilin dan eosin (H&E) Kaca objek yang diwarnai. Warna merah muda ini berasal dari protein di dalam sel yang melekat kuat pada eosin, pewarna merah muda yang digunakan dalam pewarnaan H&E.

Sel apokrin menghasilkan protein yang disebut reseptor androgen (AR)Reseptor ini memungkinkan sel untuk merespons hormon yang dikenal sebagai androgen, yang merupakan bagian dari kelompok hormon pria tetapi juga terdapat pada pria dan wanita. Hormon-hormon ini mengatur pertumbuhan dan fungsi sel-sel apokrin.
Ahli patologi dapat menguji reseptor androgen menggunakan teknik yang disebut imunohistokimiaTes ini menggunakan antibodi khusus yang menempel pada reseptor androgen, sehingga dapat terlihat di bawah mikroskop.
Sebagian besar sel apokrin terdapat di kulit, tempat mereka membentuk kelenjar keringat khusus. Sel-sel ini juga biasanya terdapat di areola, area berpigmen di sekitar puting.
Dalam beberapa situasi, sel-sel yang umumnya bukan apokrin dapat berubah menjadi sel-sel apokrin. Proses ini disebut metaplasia apokrin, dan paling sering terjadi di payudara. Metaplasia apokrin adalah perubahan jinak (non-kanker) dan umumnya terlihat sebagai bagian dari perubahan fibrokistik.
Baik tumor jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker) dapat terdiri dari sel-sel apokrin:
Tumor jinakBeberapa jenis tumor kulit dan beberapa tumor payudara mungkin mengandung sel apokrin. Tumor ini tidak bersifat kanker, dan sel-selnya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Tumor ganas:Kanker yang dapat terbentuk dari sel apokrin termasuk karsinoma apokrin pada kulit, karsinoma apokrin invasif pada payudara, dan karsinoma duktus salivarius kelenjar ludah.
Seperti sel apokrin normal, tumor yang terdiri dari sel apokrin biasanya menghasilkan reseptor androgen. Ahli patologi sering menguji AR pada tumor ini karena membantu memastikan diagnosis dan dapat memberikan informasi tentang pilihan pengobatan.
Mengapa sel apokrin disebutkan dalam laporan patologi saya?
Apakah mereka terlihat pada perubahan jinak, seperti metaplasia apokrin, atau pada tumor?
Apakah pengujian reseptor androgen (AR) dilakukan, dan apa hasil yang ditunjukkan?
Apakah temuan ini memiliki dampak pada pengobatan atau perawatan lanjutan saya?