Reaksi Arias-Stella adalah perubahan nonkanker yang biasanya terlihat pada jaringan yang melapisi rahim (endometrium) atau tuba falopi. Reaksi ini terjadi sebagai respons terhadap kehamilan atau pengobatan hormon tertentu. Sel-sel menjadi lebih besar dan terkadang tampak tidak biasa saat diperiksa di bawah mikroskop. Reaksi ini dinamai berdasarkan ahli patologi yang pertama kali menggambarkannya.
Reaksi Arias-Stella paling sering dikaitkan dengan kehamilan. Reaksi ini juga dapat terlihat pada kondisi lain di mana hormon tertentu, khususnya progesteron, meningkat. Kondisi ini termasuk kehamilan ektopik, kehamilan molar, atau bahkan perawatan hormonal.
Reaksi Arias-Stella disebabkan oleh efek progesteron, hormon yang berperan penting dalam kehamilan. Progesteron memberi sinyal kepada sel untuk tumbuh dan mempersiapkan lapisan rahim untuk kemungkinan kehamilan. Perubahan ini terkadang dapat membuat sel terlihat tidak biasa saat diperiksa di bawah mikroskop.
Reaksi Arias-Stella dianggap sebagai respons normal terhadap perubahan hormon, terutama selama kehamilan. Reaksi ini bukanlah penyakit atau tanda kanker. Namun, kehadirannya dalam konteks tertentu, seperti di luar kehamilan, dapat mendorong dokter untuk mencari kondisi lain yang mendasarinya.
Reaksi Arias-Stella paling sering terlihat pada lapisan rahim (endometrium). Namun, reaksi ini juga dapat ditemukan di area lain yang terpapar kadar progesteron tinggi, seperti tuba falopi, pada kasus kehamilan ektopik.
Reaksi Arias-Stella didiagnosis dengan memeriksa sampel jaringan di bawah mikroskop. Sampel ini biasanya diperoleh selama biopsi atau kuretase. ahli patologi mencari perubahan spesifik pada sel, seperti ukurannya yang lebih besar dan penampilannya yang tidak biasa, yang merupakan ciri khas reaksi Arias-Stella. Ahli patologi juga mempertimbangkan konteks klinis, seperti kehamilan baru-baru ini atau perawatan hormon, untuk memastikan diagnosis.
Di bawah mikroskop, reaksi Arias-Stella menunjukkan sel-sel yang lebih besar dari biasanya dengan banyak sitoplasma (bahan di dalam sel yang mengelilingi inti). Inti sel-sel ini mungkin tampak tidak teratur atau tampak "bersih". Ahli patologi mengenali ciri-ciri ini sebagai bagian dari respons normal terhadap rangsangan hormon.