Biopsi


Juli 1, 2023


biopsi

Biopsi adalah prosedur medis yang melibatkan pengambilan sampel sel atau jaringan dari tubuh untuk diperiksa lebih dekat di bawah mikroskop. Proses ini penting untuk mendiagnosis penyakit, khususnya kanker, dengan memungkinkan ahli patologi mengamati struktur seluler dan mendeteksi keberadaan kondisi penyakit dalam sampel.

Jenis biopsi

Biopsi dapat dilakukan dengan berbagai metode, tergantung lokasi dan sifat penyakit yang dicurigai. Beberapa tipe umum meliputi:

  • Biopsi aspirasi jarum halus (FNAB): Jarum halus digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan dari otot, tulang, atau organ.
  • Biopsi eksisi: Melibatkan pengangkatan seluruh benjolan atau area yang ditargetkan untuk pemeriksaan dan pengujian.
  • Biopsi insisional: Hanya sebagian kecil dari jaringan abnormal yang dipotong untuk diperiksa.
  • Biopsi endoskopi: Dilakukan dengan endoskopi, tabung tipis dan fleksibel yang dilengkapi lampu dan kamera, untuk mengumpulkan jaringan dari dalam tubuh, seperti lambung atau usus besar.
  • Biopsi kulit: Melibatkan pengambilan sampel kecil kulit.

Teknik biopsi yang dipilih bergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran, lokasi, dan jenis kelainan yang dicurigai. Setelah biopsi, sampel yang dikumpulkan disiapkan dalam slide dan diperiksa oleh ahli patologi yang memberikan diagnosis yang memandu keputusan pengobatan.

Alasan melakukan biopsi

Biopsi dilakukan karena beberapa alasan, terutama untuk diagnosis dan penatalaksanaan penyakit. Alasan umum untuk melakukan biopsi meliputi:

  • Diagnosa: Alasan utama melakukan biopsi adalah untuk mendiagnosis suatu penyakit atau kondisi, terutama ketika tes pencitraan seperti sinar-X atau MRI menunjukkan area jaringan abnormal. Biopsi dapat memastikan atau menyingkirkan adanya kanker, kondisi peradangan, infeksi, dan patologi lainnya.
  • Jenis dan derajat penyakit: Dalam kasus kanker, biopsi dapat menentukan jenis kankernya kelas (agresivitas), dan karakteristik lain yang penting untuk memilih rencana pengobatan yang paling efektif.
  • Stadium kanker: Biopsi dapat membantu menentukan stadium kanker, menunjukkan seberapa lanjut penyakitnya, apakah sudah menyebar, dan jika ya, seberapa jauh. Informasi ini penting untuk prognosis dan memilih strategi pengobatan yang tepat.
  • Perencanaan pengobatan: Informasi terperinci yang diperoleh dari biopsi tentang susunan seluler suatu tumor atau lesi membantu dokter menyesuaikan pengobatan dengan jenis penyakit tertentu. Misalnya, terapi bertarget tertentu hanya efektif melawan kanker dengan penanda genetik spesifik yang dapat diidentifikasi melalui analisis biopsi.
  • Memantau respon pengobatan: Biopsi juga dapat digunakan selama atau setelah pengobatan untuk menilai seberapa baik respons penyakit terhadap terapi. Misalnya, penurunan sel kanker atau perubahan karakteristik sel dapat menunjukkan efektivitas pengobatan.
  • Penyakit inflamasi: Selain kanker, biopsi digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit inflamasi dengan menganalisis polanya peradangan atau pembengkakan dalam sampel jaringan, yang dapat membantu membedakan berbagai jenis kondisi peradangan dan memilih perawatan yang tepat.
  • Infeksi: Biopsi dapat mengidentifikasi infeksi, terutama yang disebabkan oleh jamur, parasit, atau bakteri yang tidak biasa, dengan memungkinkan pengamatan langsung terhadap agen infeksi dalam sampel jaringan.

Apa keterbatasan biopsi?

Biopsi biasanya tidak digunakan untuk mengangkat seluruh jaringan abnormal atau menyembuhkan suatu penyakit. Misalnya, ketika biopsi dilakukan pada benjolan payudara, biasanya tidak berarti seluruh benjolan harus diangkat. Tujuan utama biopsi adalah untuk mendiagnosis—untuk memastikan apa benjolan tersebut. Jika perlu menghilangkan benjolan seluruhnya, operasi bedah yang lebih komprehensif, seperti pemotongan or reseksi, akan dilakukan.

Biopsi hanya mengambil sampel sebagian kecil jaringan, yang berarti ada kemungkinan jaringan yang tidak diambil sampelnya mungkin berisi informasi penting yang dapat memengaruhi diagnosis. Oleh karena itu, ahli patologi mendasarkan diagnosisnya hanya pada karakteristik sampel biopsi yang diperiksanya.

Pendekatan ini terkadang dapat menghasilkan diagnosis awal atau parsial. Misalnya, biopsi dari tumor besar mungkin memastikan adanya kanker, namun tidak menentukan jenis kankernya. Diagnosis yang lebih rinci diberikan setelah tumor diangkat dan diperiksa seluruhnya, sehingga memungkinkan dilakukannya analisis menyeluruh terhadap seluruh jaringan.

Tentang artikel ini

Dokter menulis artikel ini untuk membantu Anda membaca dan memahami laporan patologi Anda. Hubungi Kami jika ada pertanyaan tentang artikel ini atau laporan patologi Anda. Membaca artikel ini untuk pengenalan yang lebih umum tentang bagian-bagian laporan patologi yang khas.

Sumber daya bermanfaat lainnya

Atlas Patologi

A+ A A-