
Istilah tumor fibromiksoid bukan diagnosis akhir tetapi istilah deskriptif yang ahli patologi kadang-kadang digunakan saat mengamati jaringan di bawah mikroskop. Istilah ini merujuk pada tumor yang terdiri dari campuran jaringan fibrosa (jaringan keras seperti bekas luka) dan jaringan miksoid (bahan seperti gelatin). Tumor ini dapat jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Tumor ini dapat muncul di jaringan lunak, seperti otot atau lemak, atau di tulang. Perilaku tumor—bagaimana ia tumbuh, menyebar, atau kambuh—bergantung pada jenisnya.
Tumor fibromiksoid merupakan kelompok yang beragam. Tumor ini terbagi menjadi tumor yang tumbuh di jaringan lunak dan tumor yang tumbuh di tulang. Beberapa tumor tumbuh lambat dan tidak berbahaya, sementara yang lain merupakan kanker agresif yang dapat menyebar.
Sarkoma fibromyxoid tingkat rendah (LGFMS): Kanker langka yang tumbuh lambat di jaringan lunak bagian dalam, biasanya di badan, lengan, atau kaki. Kanker ini dapat kembali setelah operasi dan, dalam beberapa kasus, menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Myxofibrosarcoma: Lebih umum terjadi pada lansia, kanker ini sering muncul di anggota tubuh. Perilakunya dapat bervariasi, tetapi memiliki risiko tinggi untuk kambuh setelah pengobatan.
Tumor fibromiksoid yang mengalami osifikasi: Biasanya muncul sebagai benjolan tanpa rasa sakit di bawah kulit atau jaringan lunak. Sebagian besar bersifat non-kanker, tetapi ada juga jenis kanker. Tumor ini sering kali memiliki lapisan seperti tulang di sekelilingnya.
Fibromatosis tipe desmoid: Tumor non-kanker yang tidak menyebar ke organ lain tetapi dapat tumbuh ke jaringan di sekitarnya. Tumor ini dapat memiliki karakteristik fibrosa dan miksoid.
Tumor fibrosa soliter: Dapat ditemukan di banyak bagian tubuh dan terkadang menunjukkan area miksoid. Sebagian besar bersifat non-kanker, tetapi beberapa bersifat agresif.
Myxoma intramuskular: Tumor jinak yang seluruhnya terdiri dari jaringan miksoid. Biasanya tumbuh lambat di dalam otot.
Lipoma sel spindel: Tumor lemak jinak yang biasanya terlihat di leher, bahu, atau punggung. Beberapa area tumor mungkin tampak miksoid di bawah mikroskop.
Fibromiksoma: Tumor jinak yang paling sering ditemukan di tulang rahang (mandibula atau maksila), tetapi juga dapat muncul di tulang lain. Tumor ini tumbuh lambat dan jarang menyebabkan masalah serius.
Karena “tumor fibromiksoid” adalah istilah deskriptif dan awal, tes lanjutan hampir selalu diperlukan untuk membuat diagnosis akhir.
Tes pencitraan: Pemindaian MRI atau CT membantu menunjukkan apakah tumor berasal dari jaringan lunak atau tulang dan bagaimana hubungannya dengan struktur di dekatnya.
Biopsi dan pemeriksaan mikroskopis: A ahli patologi memeriksa bagian kecil tumor di bawah mikroskop, mencari fitur yang menunjukkan apakah itu jinak or ganas.
Imunohistokimia (IHC): Pewarnaan khusus digunakan untuk mendeteksi protein dalam sel tumor. Misalnya, LGFMS biasanya menunjukkan positif untuk protein yang disebut MUC4.
Tes genetik: Tes seperti pengurutan generasi berikutnya (NGS) dapat mengidentifikasi perubahan genetik tertentu. LGFMS sering menunjukkan fusi gen yang dibuat melalui translokasi antara kromosom 7 dan 16.
Hibridisasi fluoresensi in situ (FISH): Tes ini dapat mendeteksi translokasi dan kelainan genetik lainnya yang terkait dengan tumor fibromiksoid tertentu.
Jenis tumor fibromiksoid yang tepat menentukan bagaimana pengobatannya dan bagaimana prospeknya.
Tumor jinak mungkin hanya memerlukan pembedahan dan jarang muncul kembali setelah diangkat.
Tumor ganas mungkin memerlukan pembedahan, radiasi, atau kemoterapi, dan beberapa dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Karena tumor fibromiksoid dapat terlihat serupa di bawah mikroskop, pengujian tambahan sering kali diperlukan untuk memastikan diagnosis yang tepat dibuat.
Jenis tumor fibromiksoid apa yang saya miliki?
Apakah jinak atau ganas?
Apakah saya memerlukan tes lebih lanjut seperti IHC atau tes genetik?
Apa saja pilihan pengobatan untuk jenis tumor saya?
Berapa besar kemungkinan tumor ini akan kembali atau menyebar?