Algoritma Hans adalah alat yang digunakan oleh ahli patologi untuk mengklasifikasikan limfoma sel B besar difus (DLBCL) menjadi beberapa subtipe berdasarkan ekspresi protein spesifik pada sel kanker. DLBCL merupakan tipe yang paling umum limfoma non-Hodgkin, dan dapat dibagi menjadi dua subtipe utama: germinal center B-cell-like (GCB) dan activated B-cell-like (ABC). Subtipe ini berperilaku berbeda, merespons pengobatan secara berbeda, dan dapat memengaruhi pasien prognosaAlgoritma Hans membantu ahli patologi membuat perbedaan ini dengan memeriksa protein tertentu dalam sel kanker.
Algoritma Hans membantu mengklasifikasikan limfoma sel B besar difus ke dalam subtipe GCB atau ABC. Klasifikasi ini penting karena kedua subtipe ini dapat memiliki hasil yang berbeda dan dapat merespons pengobatan secara berbeda. Mengetahui subtipe DLBCL dapat membantu ahli onkologi menyusun rencana pengobatan dan memberi pasien pemahaman yang lebih baik tentang penyakit mereka. Dalam beberapa kasus, satu subtipe dapat dikaitkan dengan prognosis atau respons yang lebih baik terhadap terapi tertentu, sementara subtipe lainnya mungkin memerlukan pengobatan yang lebih agresif.
Algoritma Hans didasarkan pada hasil tes yang disebut imunohistokimia (IHC), yang digunakan untuk mencari protein spesifik pada permukaan limfoma sel. Protein ini membantu menentukan subtipe limfoma sel B besar difusAlgoritma Hans mengamati ekspresi tiga protein utama:
Ahli patologi melakukan pengujian dengan memperlakukan sampel jaringan dengan antibodi yang mengikat protein ini. Ketika antibodi mengikat, mereka menyebabkan sel berubah warna, yang dapat dilihat oleh ahli patologi di bawah mikroskop. Ahli patologi dapat menggunakan algoritma Hans untuk mengklasifikasikan limfoma sel B besar difus sebagai subtipe GCB atau ABC berdasarkan ada atau tidaknya protein tersebut.
Hasil algoritma Hans akan mengklasifikasikan limfoma sel B besar difus menjadi salah satu dari dua subtipe:
Klasifikasi limfoma sel B besar difus menjadi subtipe GCB atau ABC menggunakan algoritma Hans dapat memengaruhi keputusan pengobatan. Pasien dengan subtipe GCB sering kali merespons dengan baik terhadap rejimen kemoterapi standar, seperti R-CHOP, yang menggabungkan kemoterapi dengan obat yang disebut rituximab. Namun, pasien dengan subtipe ABC mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif atau terapi bertarget tambahan, karena subtipe ini lebih resistan terhadap perawatan standar. Dalam beberapa kasus, uji klinis mungkin direkomendasikan bagi pasien dengan subtipe ABC untuk mengeksplorasi terapi yang lebih baru dan lebih efektif.