Kelenjar getah bening adalah struktur kecil berbentuk kacang yang merupakan bagian dari sistem limfatik tubuh. Sistem limfatik adalah jaringan jaringan dan organ, termasuk kelenjar getah bening, yang membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit lainnya. Setiap kelenjar getah bening bertindak seperti penyaring, yang menangkap kuman, serpihan sel, partikel asing, dan sel kanker.
Kelenjar getah bening berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Kelenjar ini menyaring cairan getah bening yang mengandung produk limbah, bakteri, dan zat berbahaya lainnya. Kelenjar getah bening juga menyimpan sel darah putih, yang membantu tubuh mengidentifikasi dan melawan infeksi. Ketika terjadi infeksi, peradangan atau pembengkakan, atau kanker, kelenjar getah bening mungkin membengkak saat bekerja menyaring zat berbahaya dan menghasilkan lebih banyak sel darah putih.
Kelenjar getah bening ditemukan di seluruh tubuh, sering kali dalam kelompok. Beberapa lokasi yang paling terkenal meliputi leher, ketiak, dada, perut, dan selangkangan. Ada ratusan kelenjar getah bening di dalam tubuh, dan biasanya terletak di dekat pembuluh darah utama dan di area yang paling memungkinkan infeksi masuk ke dalam tubuh.
Kelenjar getah bening normal memiliki struktur yang berbeda dengan lapisan luar yang disebut kapsul dan jaringan jaringan internal. Bagian dalam kelenjar getah bening dibagi menjadi dua area utama: korteks dan medula. Korteks mengandung kelompok sel yang disebut folikel, yang sebagian besar terdiri dari Sel BSel B adalah jenis sel darah putih yang membantu menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi. Medula mengandung Sel T, jenis sel darah putih lain yang secara langsung menyerang sel yang terinfeksi atau abnormal. Kelenjar getah bening juga memiliki ruang yang disebut sinus yang memungkinkan cairan getah bening mengalir melalui kelenjar getah bening, membawa sel dan produk limbah.
Ukuran kelenjar getah bening normal dapat bervariasi tergantung pada lokasinya di dalam tubuh. Umumnya, sebagian besar kelenjar getah bening normal berukuran kecil, berkisar antara 1 hingga 2 sentimeter (cm) diameternya. Kelenjar getah bening di daerah leher atau selangkangan mungkin sedikit lebih besar, sedangkan yang ada di dada atau perut sering kali lebih kecil. Kelenjar getah bening yang lebih besar dari 2 cm, terutama jika terus tumbuh atau keras dan terfiksasi di tempatnya, dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Dalam studi pencitraan, seperti MRI atau CT scan, istilah "limfadenopati" sering digunakan untuk menggambarkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Kelenjar getah bening dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi, termasuk:
Kelenjar getah bening reaktif berarti kelenjar tersebut merespons infeksi, peradangan, atau rangsangan lainnya. Dalam situasi ini, kelenjar getah bening membesar dan mungkin mengandung lebih banyak sel darah putih daripada biasanya untuk membantu melawan infeksi atau peradangan atau pembengkakanKelenjar getah bening reaktif tidak bersifat kanker dan biasanya kembali ke ukuran normal setelah penyebab yang mendasarinya diatasi.
Jenis kanker yang paling umum yang dimulai di kelenjar getah bening disebut limfomaLimfoma adalah kanker sistem limfatik, yang meliputi kelenjar getah bening, limpa, dan jaringan limfoid lainnya. Limfoma dibagi menjadi dua jenis utama: Limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Limfoma dapat memengaruhi kelenjar getah bening di area tertentu atau menyebar ke beberapa kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
Karsinoma dan melanoma adalah jenis kanker yang umumnya menyebar ke kelenjar getah bening.
Sebaliknya, sarkoma, kanker yang bermula di jaringan seperti otot, tulang, lemak, dan saraf, cenderung tidak menyebar ke kelenjar getah bening. Sebaliknya, sarkoma cenderung menyebar ke area lain, seperti paru-paru.
Kelenjar getah bening metastase terjadi ketika sel kanker menyebar dari lokasi asalnya ke kelenjar getah bening di dekatnya. Proses ini merupakan cara umum penyebaran beberapa kanker, terutama kanker payudara, paru-paru, dan usus besar. Ketika sel kanker ditemukan di kelenjar getah bening, ini menunjukkan bahwa kanker telah mulai menyebar ke luar lokasi asalnya. Adanya metastasis di kelenjar getah bening mengubah stadium kanker dan memandu keputusan pengobatan.
Ahli patologi memeriksa kelenjar getah bening untuk membantu mendiagnosis kondisi dan memandu pengobatan. Misalnya, pemeriksaan kelenjar getah bening pada kanker dapat memberikan informasi tentang apakah kanker telah menyebar dan seberapa parah penyebarannya. Ahli patologi memeriksa kelenjar getah bening di bawah mikroskop untuk memeriksa keberadaan sel kanker, infeksi, atau kelainan lainnya. Temuan tersebut dapat membantu dokter menentukan rencana pengobatan terbaik dan memperkirakan kemungkinan hasil bagi pasien.