Melanosis coli adalah kondisi tidak berbahaya yang memengaruhi usus besar (kolon). Dalam kondisi ini, lapisan kolon berubah menjadi cokelat tua atau hitam karena penumpukan pigmen yang disebut lipofuscin. Pigmen ini berkembang di dalam sel-sel yang melapisi permukaan bagian dalam kolon. Melanosis coli bersifat nonkanker dan biasanya terkait dengan penggunaan obat pencahar dalam jangka panjang.
Melanosis coli biasanya tidak menimbulkan gejala. Kebanyakan orang baru mengetahui kondisi ini saat menjalani kolonoskopi karena alasan lain. Jika timbul gejala, biasanya terkait dengan penyebab yang mendasarinya, seperti sembelit atau penggunaan pencahar secara teratur.
Penyebab utama melanosis coli adalah penggunaan obat pencahar tertentu dalam jangka panjang, terutama yang mengandung zat yang disebut antrakuinon. Obat pencahar ini merangsang usus dan meliputi produk yang mengandung senna, cascara, dan aloe. Bila sering digunakan, zat ini menyebabkan penumpukan pigmen dalam sel usus besar.
Melanosis coli biasanya didiagnosis selama kolonoskopi, yaitu prosedur di mana dokter memeriksa bagian dalam usus besar menggunakan tabung tipis dan fleksibel dengan kamera. Selama pemeriksaan ini, lapisan usus besar tampak berwarna cokelat tua atau hitam, bukan warna merah muda seperti biasanya. Jika diperlukan, dokter mungkin akan mengambil sampel kecil biopsi (sampel jaringan) untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Di bawah mikroskop, melanosis coli memperlihatkan sel-sel yang terisi pigmen hitam kecokelatan yang dikenal sebagai lipofuscin. Pigmen ini memberikan jaringan tampilan yang gelap dan berbintik-bintik. Pigmen ini terutama terlihat di dalam sel-sel yang disebut histiosit, yang biasanya terdapat pada lapisan usus besar dan membantu membersihkan serpihan seluler.
Melanosis coli sendiri tidak berbahaya dan tidak meningkatkan risiko kanker usus besar. Namun, hal ini mengindikasikan penggunaan pencahar kronis, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Jika melanosis coli didiagnosis, dokter Anda mungkin menyarankan untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan pencahar stimulan. Hal ini juga penting karena dapat menutupi atau mengaburkan kondisi lain selama kolonoskopi, sehingga pemeriksaan menjadi sedikit lebih sulit. Selalu diskusikan masalah atau perubahan pengobatan dengan dokter Anda.