Apa itu sel Reed-Sternberg?



Sel Reed-Sternberg adalah jenis sel abnormal tertentu yang ditemukan pada kanker tertentu. Sel-sel ini berukuran besar, dengan tampilan khas di bawah mikroskop, dan memainkan peran penting dalam diagnosis kanker yang disebut Limfoma HodgkinSel Reed-Sternberg diyakini berasal dari sel darah putih tipe yang dikenal sebagai Sel BNamun, tidak seperti sel B normal, sel-sel ini mengalami perubahan abnormal yang mengakibatkan penampilan dan perilakunya yang unik.

Kondisi apa yang terkait dengan sel Reed-Sternberg?

Sel Reed-Sternberg paling sering dikaitkan dengan Limfoma Hodgkin, kanker sistem limfatik. Ada beberapa jenis limfoma Hodgkin, dan keberadaan sel Reed-Sternberg merupakan ciri khas pada sebagian besar jenis ini, terutama pada limfoma Hodgkin klasikSel Reed-Sternberg terkadang dapat terlihat pada kondisi lain yang lebih langka, tetapi kehadirannya sangat menunjukkan limfoma Hodgkin.

Seperti apa bentuk sel Reed-Sternberg di bawah mikroskop?

Di bawah mikroskop, sel Reed-Sternberg mudah dikenali karena ukurannya yang besar dan penampilannya yang khas. Sel-sel ini sering kali memiliki dua atau lebih inti (pusat kendali sel), yang tampak seperti “mata burung hantu” karena ukurannya yang besar dan bentuknya yang menonjol dan bulat. Inti sel biasanya dikelilingi oleh area bening di dalam sel yang dikenal sebagai sitoplasmaPenampilan “mata burung hantu” yang unik ini adalah fitur utama yang membantu ahli patologi mengidentifikasi sel-sel ini dan membuat diagnosis.

sel Reed-Sternberg

Tes tambahan apa yang digunakan untuk mengidentifikasi sel Reed-Sternberg?

Selain mengamati sel di bawah mikroskop, ahli patologi menggunakan tes khusus untuk memastikan keberadaan sel Reed-Sternberg. Salah satu tes yang paling umum disebut imunohistokimia (IHC), yang menggunakan antibodi untuk mendeteksi protein tertentu pada permukaan sel. Sel Reed-Sternberg biasanya menunjukkan hasil positif terhadap protein tertentu, seperti CD30 dan CD15. Hal ini membantu membedakannya dari jenis sel lain yang mungkin ada dalam kelenjar getah bening atau sampel jaringan. Tes lain, seperti studi molekuler, dapat digunakan untuk mengkarakterisasi sel-sel ini lebih lanjut dan menyingkirkan kondisi lain.

A+ A A-