Proliferasi sel spindel adalah sebuah istilah ahli patologi digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan atau peningkatan jumlah sel berbentuk spindel dilihat di bawah mikroskop. Sel berbentuk gelendong panjang dan tipis, menyerupai bentuk gelendong yang digunakan dalam menenun, dengan ujung meruncing dan memanjang intiIstilah ini bukanlah diagnosis akhir, melainkan deskripsi tentang bagaimana sel-sel tersebut terlihat. Proliferasi sel spindel dapat terjadi pada kondisi non-kanker (jinak) maupun kanker (ganas), sehingga pengujian lebih lanjut seringkali diperlukan untuk menentukan diagnosis yang tepat.
Proliferasi sel spindel dapat terjadi di hampir semua jaringan atau organ dalam tubuh, termasuk kulit, jaringan ikat, otot, tulang, dan organ dalam. Sel berbentuk spindel umumnya terlihat pada jaringan yang terbuat dari jaringan ikat, seperti fibroblas (sel pembentuk kolagen), sel otot polos, dan sel-sel dari lapisan pembuluh darah. Tumor yang terdiri dari sel-sel spindel dapat muncul dari jaringan ini atau dari sel-sel khusus lain yang berbentuk spindel.
Proliferasi sel spindel dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk:
Proses reaktif atau inflamasi: Penyembuhan luka, pembentukan jaringan parut, dan kondisi peradangan kronis tertentu dapat menghasilkan sel berbentuk gelendong sebagai bagian dari perbaikan jaringan.
Tumor jinak: Contohnya termasuk fibroma (tumor fibroblas), leiomioma (tumor otot polos), dan schwannoma (tumor sel selubung saraf).
Tumor ganas (sarkoma): Banyak sarkoma jaringan lunak terdiri dari sel spindel, seperti leiomiosarkoma, fibrosarkoma, dan tumor selubung saraf perifer ganas.
Varian sel spindel dari kanker lainnya: Beberapa kanker yang biasanya muncul sebagai sel bulat atau poligonal, seperti melanoma or karsinoma sel skuamosa, dapat mengembangkan tampilan “sel spindel” dalam kasus tertentu.
Ketika sebuah ahli patologi memeriksa sampel jaringan di bawah mikroskop dan melihat peningkatan jumlah sel berbentuk spindel, mereka mungkin menggunakan istilah proliferasi sel spindel untuk menggambarkan temuan tersebut. Namun, frasa ini saja tidak memberikan diagnosis—ini merupakan deskripsi morfologis. Untuk menentukan penyebabnya, ahli patologi akan menilai susunan sel spindel, seberapa abnormal tampilannya dibandingkan dengan sel spindel yang sehat (atypia sitologi), seberapa cepat mereka membelah (aktivitas mitosis), dan apakah mereka menyerang jaringan di sekitarnya.
Karena banyak kondisi berbeda yang dapat menyebabkan proliferasi sel spindel, ahli patologi sering melakukan tes tambahan seperti imunohistokimia untuk mengidentifikasi jenis sel yang terlibat.
Sebagai contoh:
SMA (aktin otot polos) atau desmin dapat digunakan untuk mendeteksi tumor otot polos.
S100 atau SOX10 dapat membantu mengidentifikasi tumor selubung saraf atau melanoma.
CD34 dapat menyoroti tumor jaringan ikat atau pertumbuhan pembuluh darah tertentu.
Sitokeratin dapat mengidentifikasi varian sel spindel dari karsinoma.
Dalam beberapa kasus, tes molekuler seperti pengurutan generasi berikutnya (NGS) digunakan untuk mencari perubahan genetik spesifik yang dapat mengonfirmasi diagnosis.
Proliferasi sel spindel merupakan temuan mikroskopis yang penting karena dapat diamati dalam berbagai kondisi—mulai dari proses reaktif yang tidak berbahaya hingga kanker yang agresif. Konteks kemunculannya, beserta fitur mikroskopis lainnya dan hasil uji khusus, menentukan diagnosis akhir. Memahami penyebab proliferasi sel spindel dalam laporan patologi Anda sangat penting untuk menentukan apakah pengobatan diperlukan dan jenis pengobatan apa yang paling efektif.
Apa yang menyebabkan proliferasi sel spindel dalam biopsi saya?
Apakah ini proses jinak atau ganas?
Apakah ada tes tambahan yang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis sel?
Apakah saya memerlukan tes lebih lanjut, operasi, atau pemantauan lanjutan?
Apa arti temuan ini bagi prognosis saya?