Translokasi adalah jenis perubahan genetik tertentu di mana sepotong kromosom terlepas dan menempel pada kromosom lain. Kromosom adalah struktur di dalam sel yang membawa DNA, yang berisi instruksi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berfungsi. Ketika potongan kromosom bertukar tempat, mereka menciptakan kombinasi materi genetik baru. Ahli patologi terkadang mendeteksi perubahan ini saat mendiagnosis kanker atau kondisi medis lainnya.
Translokasi terjadi saat DNA di dalam sel rusak dan kemudian memperbaiki dirinya sendiri secara tidak benar, yang menyebabkan potongan-potongan dari dua kromosom yang berbeda bergabung menjadi satu. Hal ini dapat terjadi secara acak atau dipicu oleh faktor-faktor seperti paparan bahan kimia tertentu, radiasi, atau terkadang karena kesalahan selama pembelahan sel. Sebagian besar translokasi adalah peristiwa acak yang terjadi seiring waktu dan tidak diwariskan dari orang tua.
Setelah translokasi terjadi, instruksi genetik di dalam sel dapat berubah. Kombinasi DNA yang baru dapat memengaruhi cara gen tertentu diekspresikan, yang berarti sel dapat berperilaku berbeda. Hal ini terkadang dapat mengganggu fungsi normal sel, menyebabkannya tumbuh atau membelah secara tak terkendali. Di waktu lain, translokasi mungkin tidak memiliki efek sama sekali, tergantung pada gen mana yang terlibat.
Translokasi yang memengaruhi gen yang mengendalikan pertumbuhan atau perbaikan sel dapat menyebabkan sel menjadi kanker. Misalnya, translokasi dapat mengaktifkan onkogen (gen yang mendorong pertumbuhan sel) atau menonaktifkan gen penekan tumor (gen yang membantu mencegah pertumbuhan yang tidak terkendali). Hal ini dapat menyebabkan kanker seperti leukemia, limfoma, atau karsinoma.
Tidak, tidak semua translokasi menyebabkan kanker. Beberapa translokasi mungkin tidak mengubah fungsi gen yang terpengaruh, dan sel dapat terus berfungsi secara normal. Ini disebut jinak or diam translokasi. Translokasi lain dapat mengubah perilaku gen, tetapi tidak cukup untuk menyebabkan penyakit. Ahli patologi mencari translokasi spesifik yang mendorong perkembangan kanker untuk membantu memandu diagnosis dan pengobatan.
Ahli patologi menggunakan tes khusus untuk mendeteksi translokasi, termasuk:
Uji: Hibridisasi Fluoresensi In Situ (FISH)
Hasil: Positif untuk fusi PML::RARA
Interpretasi: Fusi terdeteksi antara gen PML pada kromosom 15 dan gen RARA pada kromosom 17. Fusi ini menyebabkan produksi protein abnormal yang menghambat perkembangan sel darah normal dan mendorong pertumbuhan sel leukemia. Fusi PML::RARA merupakan ciri khas leukemia promielositik akut (APL). Identifikasi fusi ini mengonfirmasi diagnosis APL. Hal ini menunjukkan bahwa pasien kemungkinan besar akan merespons pengobatan terarah dengan asam retinoat all-trans (ATRA) dan arsenik trioksida (ATO) dengan baik.
Dalam contoh ini, laporan mengidentifikasi fusi PML::RARA, translokasi yang umumnya dikaitkan dengan leukemia promielositik akut (APL). Fusi ini mengganggu pematangan sel darah dan mendorong pertumbuhan sel leukemia yang tidak terkendali. Mendeteksi fusi PML::RARA memandu dokter dalam memilih perawatan yang sangat efektif, seperti ATRA dan ATO, yang secara khusus menargetkan protein abnormal yang dihasilkan oleh translokasi ini.
Berikut ini adalah daftar translokasi umum dan kanker yang terkait dengannya:
Setiap translokasi memainkan peran penting dalam kanker tempat translokasi tersebut ditemukan. Mengidentifikasi translokasi akan memastikan diagnosis dan membantu dokter memilih terapi yang dirancang khusus untuk menargetkan perubahan genetik ini.